Daftar Blog Saya

Minggu, 09 Juni 2013

perpustakaan sekolah



Pengertian perpustakaan sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh civitas akademika sekolah yang bersangkutan.
Dari pengertian perpustakaan sekolah tersebut, menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah tempat eksklusif yang tidak memungkinkan orang di luar sekolah untuk mengaksesnya. Dalam arti, orang di luar sekolahan tidak memiliki hak untuk menikmati koleksi perpustakaan serta meminjam koleksi yang ada tersebut bagi kepentingan pribadinya.
Adanya pengertian perpustakaan sekolah yang demikian eksklusif tersebut, bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para guru dan siswa untuk menikmati koleksi perpustakaan. Di samping itu, hal tersebut untuk memudahkan administrasi dan pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.
Perpustakaan sekolah adalah salah satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap lembaga pendidikan formal di berbagai tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua, setelah guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk diketahui.
Manfaat Perpustakaan Sekolah
Adanya kehadiran perpustakaan di sekolah beserta koleksinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Khususnya melalui penambahan pengetahuan bagi guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Beberapa manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah :
1.    Merangsang minat membaca baik pada guru dan siswa. Karena membaca adalah sumber pengetahuan yang paling besar. Dari membaca, seseorang bisa mendapatkan informasi yang barangkali belum pernah dilihat atau didengarnya secara lengkap dan akurat.
2.    Sumber literatur yang paling dekat. Koleksi buku di perpustakaan adalah salah satu sumber bagi guru dan siswa untuk memperoleh literatur yang sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.
3.    Perpustakaan sebagai pusat informasi. Untuk mendapatkan informasi terkini, salah satu tempat di sekolah yang bisa dituju adalah perpustakaan. Dalam perpustakaan biasanya dilengkapi dengan media massa yang terbit setiap hari sebagai media penyampai berita teraktual.
4.    Sumber pembelajaran menulis. Membaca koleksi perpustakaan, bisa menjadi bahan referensi apabila hendak menulis sebuah karya ilmiah, baik itu yang termasuk karya ilmiah murni atau juga karya ilmiah populer. Penulisan sebuah karya ilmiah memang harus didasarkan pada sumber literatur yang sudah ada sebelumnya. Perpustakaan bisa dijadikan rujukan untuk mencari literatur yang dibutuhkan.

karya wisata





KARYA WISATA KE BALI
Kelas XI bulan maret lalu melakukan karya wisata ke Bali tetapi saya tidak mengikutinya karena saya sudah terlalu sering berkunjung di pulau Bali untuk berlibur bersama keluarga maupun mengunjungi tante dan om yang tinggal di Bali.
Menurut saya Bali adalah sebuah pulau yang sangat indah dan menawan pemandangan alamnya terutama pemandangan lautannya. Pulauyang paling berkesan menurut saya yaitu Pulau penyu, dengan menggunakan kapal boat kita dapat menyebrang di pulau penyu sambil melihat pemandangan bawah laut dari tengah kapan yang terdapat kaca di bawahnya.
Selain itu saya juga sangat tertarik dengan kebudayaan atau adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat Bali pada saat memuja dewanya. Terkadang tante saya yang beragama hindu mengajak saya untuk belajar membuat cana/sesaji yang dipersembahkan untuk dewanya.

Lingkungan Hidup


DARI LIMBAH PLASTIK KE PLASTIK DAUR ULANG

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).

Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.


ARTIKEL LINGKUNGAN HIDUP

Profil Siswa

Nama Lengkap           : Wina Fitri Febriani
Nama Panggilan          : Wina
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 9 Febuari 1997
Umur                          : 16 Tahun
Jenis Kelamin              : Perempuan
Alamat                        : Jl. Srikandi Raya 481
Sekolah                      : SMAN 7 Semarang
Kelas                          : XI - Bahasa
Cita - Cita                   : Menjadi Guru
Hobby                        : Merajut